Sabtu, 07 Juli 2012

NARKOLEPSI, Gangguan Tidur Kronis


Penderitanya bisa tidur di sembarang tempat...

Kawan-kawan pasti sudah pernah dengar dan tahu apa itu Insomnia, kan? Yup! Gangguan sulit tidur. Tapi sekarang Magazines! tidak sedang membahas Insomnia. Kali ini Magazines! akan membahas Narkolepsi. Penderita Insomnia cenderung akan sulit tidur, namun Narkolepsi kebalikannya, kawan. Penderita Narkolepsi akan sering tidur, tapi... tidurnya ini tidak mengenal waktu dan tempat lho! Bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang Narkolepsi, ini dia infonya! 


Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk di siang hari yang luar biasa dan serangan tidur tiba-tiba. Serangan tidur siang hari tersebut terjadi seperti tanpa tanda apapun seperti menguap atau yang lain dan kejadian tersebut terjadi berulang kali dalam satu hari. 
Gangguan terjadi pada mekanisme pengaturan tidur. Tidur, berdasarkan gelombang otak, terbagi dalam tahapan-tahapan mulai dari tahap 1, 2, 3, 4 dan Rapid Eye Movement (REM.) Tidur REM adalah tahapan dimana kita bermimpi. Pada penderita narkolepsi gelombang REM seolah menyusup ke gelombang sadar. Akibatnya kantuk terus menyerang, dan otak seolah bermimpi dalam keadaan sadar.
Penyebab pasti narkolepsi tidak diketahui. Namun dipercaya bahwa genetika kemungkinan mempengaruhi terjadinya gangguan ini. Tetapi pengaruh yang lebih besar kemungkinan karena infeksi yang mengakibatkan kerusakan sel-sel otak tertentu yang mengatur bagian tidur. 

Untuk mengenali penderita narkolepsi, terdapat 4 gejala klasik (classic tetrad):

1.) Rasa kantuk berlebihan (EDS)
Karakteristik utama narkolepsi adalah mengantuk luar biasa dan tak terkendali di siang hari. Orang dengan narkolepsi tertidur secara tiba-tiba, di mana saja dan kapan saja. Sebagai contoh, penderita mungkin tiba-tiba tertidur untuk beberapa menit di tempat kerja atau ketika sedang berbicara dengan teman. Penderita tidur hanya beberapa menit atau sampai setengah jam sebelum bangun dan merasa segar, tapi kemudian tertidur lagi. Selain tidur di waktu dan tempat yang tidak tepat, penderita juga mengalami penurunan kewaspadaan sepanjang hari. 

2.) Katapleksi (cataplexy)
Kondisi tiba-tiba lemas (seperti tak berotot) disebut cataplexy, dapat menyebabkan berbagai perubahan fisik, dari cadel ketika berbicara untuk melengkapi kelemahan dari sebagian besar otot, dan dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Cataplexy yang tidak terkontrol dan sering dipicu oleh emosi yang kuat, biasanya yang positif seperti tertawa atau kegembiraan, tapi kadang-kadang ketakutan, kejutan atau kemarahan. Misalnya, kepala penderita dapat terkulai tak terkendali atau lutut tiba-tiba lemas ketika tertawa.

3.) Sleep paralysis (Tidur Lumpuh)
Orang-orang dengan narkolepsi sering mengalami ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara saat jatuh tertidur atau saat terjaga dalam beberapa menit. kejadian ini biasanya singkat- yang berlangsung satu atau dua menit. Penderita merasa hilang kendali atas tubuhnya. 

4.) Hypnagogic/hypnopompic hallucination.
Halusinasi ini disebut hypnagogic halusinasi, mungkin terjadi ketika seseorang dengan narkolepsi dengan cepat jatuh ke tidur sementara, seperti yang dia lakukan pada permulaan tidur di malam hari dan secara berkala sepanjang hari, atau setelah bangun. Karena penderita setengah sadar ketika mulai bermimpi. 


Karakteristik lainnya dari narkolepsi meliputi gelisah ketika tidur di malam hari dan melakukan gerakan otomatis. Gerakan otomatis itu seperti meletakkan barang, berbicara, atau perilaku lain. Namun ketika terbangun, penderita tidak sadar dengan perilaku yang dilakukan sebelumnya. Orang dengan narkolepsi juga melakukan gerakan seperti gerakan dalam mimpi mereka. Penderita bisa menggapai-gapai lengan atau menendang mereka, bahkan berteriak-teriak.

Dengan gejala-gejala yang tidak biasa ini, tidak jarang keluarga menganggap penderita narkolepsi mengidap gangguan jiwa. Nah lho!

Penderita narkolepsi sering kesulitan untuk tetap terjaga dalam jangka waktu lama. Bagi penderita, Narkolepsi dapat menyebabkan gangguan serius dalam rutinitas harian. Penderita narkolepsi terfragmentasi sering tidur di malam hari dengan singkat dan sering terbangun.

Pengobatan
Narkolepsi adalah suatu kondisi kronis yang tidak hilang sepenuhnya. Meskipun tidak ada obat untuk narkolepsi, pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu penderita mengelola gejala. Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain stimultan atau antidepresan. Namun sebelum mengkonsumsi obat tersebut disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.


Waduh!! Narkolepsi walaupun terdengar seperti gangguan tidur biasa tapi bisa jadi bahaya juga, kawan. Coba bayangkan, jika kita sedang menyebrang jalan, atau sedang berkendara tiba-tiba tertidur. Kita bisa celaka, lho. Hiii..

Sumber:

1 komentar:

  1. terima kasih,informasinya....
    sebenarnya saya termasuk orang yang sering tertidur ketika mengendarai motor.ternyata itu sebuah gangguan tidur ya.....
    awalnya saya pikir itu hanya masalah kecil,karena saya kurang istirahat.

    BalasHapus