Penderitanya bisa tidur di sembarang tempat...
Kawan-kawan pasti sudah pernah dengar dan tahu apa itu
Insomnia, kan? Yup! Gangguan sulit tidur. Tapi sekarang Magazines! tidak sedang
membahas Insomnia. Kali ini Magazines! akan membahas Narkolepsi. Penderita
Insomnia cenderung akan sulit tidur, namun Narkolepsi kebalikannya, kawan. Penderita
Narkolepsi akan sering tidur, tapi... tidurnya ini tidak mengenal waktu dan
tempat lho! Bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang Narkolepsi, ini dia
infonya!
Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang
ditandai dengan rasa kantuk di siang hari yang luar biasa dan serangan tidur
tiba-tiba. Serangan tidur siang hari tersebut terjadi seperti tanpa tanda
apapun seperti menguap atau yang lain dan kejadian tersebut terjadi berulang
kali dalam satu hari.
Gangguan terjadi pada mekanisme
pengaturan tidur. Tidur, berdasarkan gelombang otak, terbagi dalam
tahapan-tahapan mulai dari tahap 1, 2, 3, 4 dan Rapid Eye Movement (REM.) Tidur
REM adalah tahapan dimana kita bermimpi. Pada penderita narkolepsi gelombang
REM seolah menyusup ke gelombang sadar. Akibatnya kantuk terus menyerang, dan
otak seolah bermimpi dalam keadaan sadar.
Penyebab pasti narkolepsi tidak diketahui. Namun
dipercaya bahwa genetika kemungkinan mempengaruhi terjadinya gangguan ini.
Tetapi pengaruh yang lebih besar kemungkinan karena infeksi yang mengakibatkan
kerusakan sel-sel otak tertentu yang mengatur bagian tidur.
Untuk mengenali penderita narkolepsi, terdapat 4
gejala klasik (classic tetrad):
1.) Rasa kantuk berlebihan (EDS)
Karakteristik utama narkolepsi
adalah mengantuk luar biasa dan tak terkendali di siang hari. Orang dengan
narkolepsi tertidur secara tiba-tiba, di mana saja dan kapan saja. Sebagai
contoh, penderita mungkin tiba-tiba tertidur untuk beberapa menit di tempat
kerja atau ketika sedang berbicara dengan teman. Penderita tidur hanya beberapa
menit atau sampai setengah jam sebelum bangun dan merasa segar, tapi kemudian
tertidur lagi. Selain tidur di waktu dan tempat yang tidak tepat, penderita
juga mengalami penurunan kewaspadaan sepanjang hari.
2.) Katapleksi (cataplexy)
Kondisi tiba-tiba lemas (seperti tak
berotot) disebut cataplexy, dapat menyebabkan berbagai perubahan fisik, dari
cadel ketika berbicara untuk melengkapi kelemahan dari sebagian besar otot, dan
dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Cataplexy yang
tidak terkontrol dan sering dipicu oleh emosi yang kuat, biasanya yang positif
seperti tertawa atau kegembiraan, tapi kadang-kadang ketakutan, kejutan atau
kemarahan. Misalnya, kepala penderita dapat terkulai tak terkendali atau lutut
tiba-tiba lemas ketika tertawa.
3.) Sleep paralysis (Tidur Lumpuh)
Orang-orang dengan narkolepsi sering
mengalami ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara saat jatuh tertidur atau
saat terjaga dalam beberapa menit. kejadian ini biasanya singkat- yang
berlangsung satu atau dua menit. Penderita merasa hilang kendali atas
tubuhnya.
4.) Hypnagogic/hypnopompic hallucination.
Halusinasi ini disebut hypnagogic
halusinasi, mungkin terjadi ketika seseorang dengan narkolepsi dengan cepat
jatuh ke tidur sementara, seperti yang dia lakukan pada permulaan tidur di
malam hari dan secara berkala sepanjang hari, atau setelah bangun. Karena
penderita setengah sadar ketika mulai bermimpi.
Karakteristik lainnya dari narkolepsi meliputi gelisah
ketika tidur di malam hari dan melakukan gerakan otomatis. Gerakan otomatis itu
seperti meletakkan barang, berbicara, atau perilaku lain. Namun ketika
terbangun, penderita tidak sadar dengan perilaku yang dilakukan sebelumnya.
Orang dengan narkolepsi juga melakukan gerakan seperti gerakan dalam mimpi
mereka. Penderita bisa menggapai-gapai lengan atau menendang mereka, bahkan
berteriak-teriak.
Dengan gejala-gejala yang tidak biasa ini, tidak
jarang keluarga menganggap penderita narkolepsi mengidap gangguan jiwa. Nah
lho!
Penderita narkolepsi sering
kesulitan untuk tetap terjaga dalam jangka waktu lama. Bagi penderita,
Narkolepsi dapat menyebabkan gangguan serius dalam rutinitas harian. Penderita
narkolepsi terfragmentasi sering tidur di malam hari dengan singkat dan sering
terbangun.
Pengobatan
Narkolepsi adalah suatu kondisi
kronis yang tidak hilang sepenuhnya. Meskipun tidak ada obat untuk narkolepsi,
pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu penderita mengelola gejala.
Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain stimultan atau antidepresan. Namun
sebelum mengkonsumsi obat tersebut disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter.
Waduh!! Narkolepsi walaupun terdengar seperti gangguan
tidur biasa tapi bisa jadi bahaya juga, kawan. Coba bayangkan, jika kita sedang
menyebrang jalan, atau sedang berkendara tiba-tiba tertidur. Kita bisa celaka,
lho. Hiii..
Sumber:
terima kasih,informasinya....
BalasHapussebenarnya saya termasuk orang yang sering tertidur ketika mengendarai motor.ternyata itu sebuah gangguan tidur ya.....
awalnya saya pikir itu hanya masalah kecil,karena saya kurang istirahat.