Jumat, 29 Juni 2012

COMIC: YOWAMUSHI PEDAL, GO!


Si Otaku Jadi Pembalap Sepeda

Sakamichi yang culun itu ternyata jago naik sepeda!


                Dari penampilannya, Sakamichi Onoda memang terlihat seperti cowok lemah. Dia berkaca mata, tubuhnya pun kecil dan kurus. Hobi Sakamichi memang sesuai dengan penampilannya yang culun itu. Dia seorang otaku yaitu penggila anime, game, dan komik.
                Lulus SMP, Sakamichi berniat masuk klub anime di SMA barunya. Waktu di SMP dulu, Sakamichi nggak punya teman yang bisa diajak ngobrol soal anime, games, dan hal-hal berbau otaku lainnya. Makanya dia semangat banget begitu tahu ada klub anime di SMA-nya dan berharap bisa dapat teman sesama otaku di sini. Tapi sayangnya, klub anime ditutup karena jumlah anggotanya kurang dari 5 orang. Supaya klub itu bisa dibuka lagi, Sakamichi berusaha mencari 4 orang lain. Oh, itu berarti Sakamichi satu-satunya anggotan di klub itu!
                Hobinya sebagai otaku membuat Sakamichi sering bolak-balik Akibahara untuk belanja pernak-pernik otaku di sana dengan naik mamachari (sepeda mini). Begitu semangatnya dia ke Akibahara sampai-sampai tanjakan curam pun dengan mudah dilalui dengan sepeda mininya. Saat itulah Shunsuke Imaizumi, anggota klub balap sepeda melihat keahlian Sakamichi dalam naik sepeda.
                Rupanya bukan hanya Shunsuke saja yang tahu kehebatan Sakamichi. Miki anggota klub balap sepeda yang lain, juga tahu rahasia ini. Akhirnya Miki dan Shunsuke berusaha meyakinkan Sakamichi untuk ikut gabung ke klub balap sepeda. Apakah cowok itu mau?
                Manga berjudul Yowamushi Pedal, Go! Karya Wataru Watanabe ini adalah pilihan yang oke buat kita yang suka dengan olahraga sepeda. Sebelum itu, kenalan dulu sama tokohnya, yuk!

1.) Sakamichi Onoda
Seorang otaku (sebutan buat orang penggila anime, game, komik). Cowok berkacamata ini bertubuh kecil dan lemah. Dia juga nggak punya teman. Meski kelihatannya cuek, sebenarnya Sakamichi kesepian, dia ingin punya teman yang bisa diajak ngobrol.

2.) Shunsuke Imazumi
Anggota klub balap sepeda ini adalah anak orang kaya. Sikapnya dingin dan agak judes. Shunsuke berambisi untuk jadi nomor 1.

3.) Miki
Anggota klub balap sepeda yang baik hati dan sangat sayang pada adiknya. Kebetulan adiknya juga seorang otaku.

(From: XY Kids!)

Rabu, 27 Juni 2012

PENGARUH NONTON FILM 3D


Nonton film 3D emang seru, tapi harus diwaspadai. Kenapa?

                Kawan-kawan pasti seneng kalo nonton film dalam format 3D alias tiga dimensi? Selain kualitas gambarnya lebih bagus, film 3D membuat kita seperti terlibat dalam film. Seolah-olah adegan film berada persis di depan kita! Wah, keren, kan? Makanya, enggak usah heran kalau film-film bagus banyak yang dibikin format 3D. Tapi, apa sih plus-minus film tersebut? Ini dia infonya!


Plus
Film yang ditampilkan dalam format 3D memang tampil lebih seru dan atraktif, sehingga lebih menyenangkan. Terutama untuk film-film yang penuh aksi dan banyak adegan pemandangannya. Di Indonesia, format ini salah satu tujuannya untuk mengurangi aksi pembajakan film tersebut. Soalnya film dengan format 3D memang susah dibajak, kawan.

Minus
Nah, meski menyenagkan, ada juga pengaruh minusnya, nih. Pertama, film format 3D yang menggunakan subtitle bahasa Indonesia sangat langka. Maklum, karena pengerjaan film ini dilakukan langsung di studio asalnya. Minus berikutnya, penggunaan kacamata 3D juga dianggap enggak sehat, lho! Jika nonton film 3D terlalu sering, bisa membuat mata jadi kabur. Karena saat kita nonton, pada jarak dekat mata kita dipaksa untuk fokus dan bertemu secara bersamaan, sedangkan pada jarak jauh mata kita dipaksa untuk berpisah bersamaan. Sehingga bisa bikin mata kita jadi pusing juga, kawan. Efek ini dinamakan Konflik Akomodasi Vergence. Selain itu, kacamata 3D yang biasanya di pakai di bioskop sudah dipakai oleh banyak orang secara bergantian. Sehingga dikhawatirkan bakteri dari orang lain mengenai kita. Nah, lho!

Tips
Jadi untuk menghindari pengaruh negatif pada penggunaan kacamata 3D, kita kudu bisa mengontrol diri. Misalnya jangan terlalu sering nonton film 3D dalam waktu berdekatan, paling tidak kasih waktu mata kita untuk beristirahat dengan baik. Kemudian, jangan ragu-ragu membawa lotion anti-bakteri untuk membersihkan kacamata tersebut sebelum dipakai. Sehingga kita bisa nonton film seru 3D dengan nyaman dan sehat, kan?


Wah, kok lebih banyak minus-nya dari pada plus-nya, sih? Sepertinya kawan-kawan harus lebih memperhatikan dampak-dampaknya, nih. Semoga tips diatas bisa sedikit membantu kawan-kawan mengatasi dampak yang ditimbulkan dari menonton film berbasis 3D, ya!


(From: XY Kids! Edisi 18/VII/08-21 April 2010) 

BONGKAR TEKNOLOGI FILM AVATAR


Syuting dengan Kamera Terbanyak

Mampu jadi film paling banyak ditonton sepanjang masa. Rahasianya?

                Film Avatar memang fenomenal! Film garapan sutradara terkenal James Cameron ini bukan Cuma berhasil meraup penonton terbanyak di seluruh dunia saat ini, tapi juga bikin orang kagum dengan kecanggihan pembuatannya. Intinya, film yang dirilis akhir tahun 2009 itu sangat mengesankan. Nah, mau tahu apa saja rahasia teknologi di balik pembuatan film yang naskahnya sudah disiapkan sejak tahun 1994 tersebut? Intip, yuk!

NetApp
Server ini punya peran sangat penting dalam penggarapan Avatar. WETA Digital menggunakan mesin penyimpanan data online komputer ini karena mampu menyimpan data animasi CGI dan visual effect dalam jumlah yang sangat besar. Hingga RAM 104 Terrabytes dan mampu menjalankan renderfarm sampai 40 ribu CPU Core. Hingga gambar animasi beresolusi tinggi bisa dikerjakan lebih detil dan lebih cepat, tentunya.

CGI
Computer Generated Imagery adalah proses pengerjaan gambar baik itu animasi maupun spesial efek yang dikerjakan dengan komputer berteknologi canggih. Sehingga hasil kerjanya terlihat halus, serta bisa menyatu dengan potongan gambar lain dalam sebuah film.

WETA Digital
Adalah perusahaan digital visual efek yang berkantor pusat di Wellington, Selandia Baru. Perusahan ini mampu menyediakan segala fasilitas komputer yang canggih, karyawan yang berpengalaman, serta perlengkapan yang memuaskan untuk keperluan visual effect dalam film Avatar. Salah seorang pemiliknya adalah produser dan sutradara terkenal Peter Jackson.

3D Fusion Camera


Selain kamera Virtual, James Cameron juga punya kamera jenis baru yang canggih, namanya Fusion 3D Camera. Artinya sih hanya Fusion Camera, namun James Cameron memodifikasi kamera tersebut hingga menghasilkan teknologi 3D Fusion Camera. Dengan begitu, kamera bukan hanya mampu menangkap adegan dengan kualitas gambar beresolusi tinggi, tapi juga format 3D makin detil. 3D Fusion Camera ini terdiri dari 2 kamera yang digabung menjadi satu. Kamera ini bisa dibawa kemana-mana oleh Cameron saat syuting sedang berlangsung. Cara kerja kamera 3D sama dengan cara kerja mata manusia, kawan! Jadi sudut pandang lensa bisa didekatkan untuk fokus ke obyek yang dekat dan begitu juga sebaliknya. Hasilnya, gambar jadi lebih nyata!

Syuting Canggih Dengan Sensor
Kegiatan syuting film Avatar boleh dibilang canggih, lho! Suku Na’vi dalam film Avatar enggak dibuat begitu aja lewat efek komputer. Gerakan yang dilakukan suku Na’vi ini benar-benar dilakukan oleh aktor yang terlibat di filmnya. Para aktor melakukan adegan yang direkam oleh 140 kamera digital, kawan! Aktor juga dipasangi banyak kamera yang sangat sensitif di tubuhnya, sehingga mampu menangkap gerakan aktor sedetil mungkin, termasuk memakai kamera kecil yang diletakan di kepala untuk bisa merekam berbagai ekspresi wajah dan gerakan di muka. Alhasil, ekspresi muka para aktor akan terlihat sama dengan ekspresi suku Na’vi. Saat beradegan tidur pun, Sam Worthington yang jadi pemeran Jake Sully tetap memakai kamera tersebut. Hal ini dilakukan tentunya untuk mendapatkan ekspresi muka Na’vi yang lebih maksimal. Kamera itu kemudian akan mengirimkan data yang terekam ke komputer pusat. Karena direkam dengan banyak kamera, alhasil sudut pengambilan gambar pun jadi banyak. 


Cameron bisa melihat semua bagian yang direkam menggunakan kamera virtual. Dari alat canggih ini dia memilih sudut pandang gambar yang disukai. Serunya lagi, saat aktor sedang melakukan adegannya, pada saat yang bersamaan di dalam layar kamera virtual Cameron justru sudah terlihat suku Na’vi yang sedang melakukan adegan.
Kok bisa, ya? Saat syuting adegan tersebut, aktor yang berperan dalam film ini memakai pakaian yang dilengkapi dengan sensor. Sensor ini untuk mendeteksi gerakan. Hasil rekaman dari sensor ini digunakan sebagai dasar gerakan suku Na’vi dalam Avatar. Oya, selain itu di layar kamera virtual juga akan langsung terlihat setting tempat seperti Pandora. Padahal pada kenyataannya enggak. Wuih, keren! 



AVATAR DALAM ANGKA
                Sebuah produksi film besar, tentu enggak lepas dari biaya yang besar juga, kan? Begitu juga dengan Avatar. Berikut ini angka-angka yang berseliweran dalam produksi Avatar.
4 tahun waktu pembuatan planet Pandora dan makhluknya dalam bentuk animasi.
31 hari dihabiskan kru film Avatar untuk berkonsentrasi menyiapkan produksi di Los Angeles. Berikutnya, 31 hari lagi untuk pengambilan gambar.
500 Juta Dollar adalah biaya yang dihabiskan untuk membuat film canggih tersebut.
3.000 orang dikerahkan untuk menciptakan film fenomenal ini, mulai aktor, kru, sampai yang terbanyak adalah animator.
10.000 komputer dipakai selama pengerjaan Avatar. Bukan Cuma untuk urusan animasi, tapi juga pengerjaan special effect lainnya.
2,6 Milyar Dollar adalah uang yang dihasilkan dari tiket bioskop film Avatar di seluruh dunia.

(From: XY Kids! Edisi 18/VII/08-21 April 2010)

Selasa, 26 Juni 2012

SOSOK DI BALIK FILM SUKSES


Ogah Bikin Film Biasa

Film-film sukses lahir dari bakat dan kemampuan mereka.

                Film sukses identik dengan orang-orang ini. Sebut saja satu dua film tersukses sepanjang masa, maka akan muncul nama mereka. Misalnya, film Avatar yang dibuat oleh James Cameron. Nah, James Cameron ini pula yang membuat film Titanic yang bertahan lebih dari 10 tahun sebagai film terlaris di dunia. Enggak cuma Cameron, lho! Masih banyak yang lain. Kesamaan mereka yaitu sama-sama ogah bikan film biasa. Film buatan mereka harus luar biasa!

1.) Peter Jackson


Waktu kecil sutradara kelahiran Selandia Baru ini udah dibeliin kamera 8 mm oleh ortunya. Kamera itu kemudian dipakai bermain dengan teman-temannya. Sejak kecil dia udah dikenal sebagai orang yang bisa ngembangin ide bagus meski modalnya sedikit. Sudah banyak film yang dibuat Peter Jackson, tapi karya yang membuat namanya ngetop adalah trilogi Lord of The Rings. Film pertama, The Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring, yang dirilis tahun 2001 meraih ratusan juta dollar. Tiga tahun kemudian dia merilis sekuel Lord of The Rings: The Return of The King yang memberinya gelar Piala Oscar sebagai Sutradara Terbaik. Dia juga membuat ulang film King Kong yang dirilis tahun 2005.

2.) George Lucas


Sejak kecil George Lucas udah menyukai mobil-mobil cepat. Tapi kesukaannya itu terpaksa ditinggalkan setelah dia mengalami kecelakaan menjelang lulus SMU. Setelah lulus sekolah dia mulai menyukai dunia film dan masuk sekolah film. Kesukaan pada mobil cepat yang melatarbelakangi dia bikin film American Graffiti. Tapi film yang membuat namanya mendunia adalah film Star Wars Episode IV: A New Hope dibuat tahun 1977. Tahun 1980, dia membuat Star Wars Episode V: The Empire Strikes Back, lalu tahun 1983 membuat Star Wars Episode VI: Return of The Jedi. Sekitar 15 tahun kemudian, melengkapinya dengan Star Wars  Episode The Phantom Menace (1999), Star Wars Episode II: Attack The Clones (2002), Star Wars Episode Revenge of The Sith (2005), dan terakhir film animasi Star Wars: Clone Wars. Dia juga membuat film Raiders of The Lost Ark (1981) disutradarai Steven Spielberg. Ini juga ada prekuelnya Indiana Jones and Temple of Doom (1984), dan Indiana Jones and The Kingdom of The Crystal Skull.

3.) Steven Spielberg


Spielberg udah tertarik dengan film sejak kecil. Dia mulai membuat film dengan toyz-nya seperti kereta api-kereta apian di rumah. Untuk menonton film buatannya, Spielberg udah memungut bayaran. Meski berbakat, tapi dia sempat tiga kali ditolak ketika pengen kuliah di sekolah film UCLA. Alasannya, nilai mata pelajarannya rendah. Karena merasa sekolah bukan satu-satunya tempat mempelajari film, Spielberg kemudian mengajukan diri magang tanpa dibayar di Universal Studios. Di sini salah satu karyanya diterima dan dia diminta jadi sutradara. Sejak itu Spielberg membuat beberapa film sukses, baik sebagai sutradara maupun sebagai poduser. Mulai dari E.T., Jurassic Park, Amistad, Schindler’s List, dan Saving Private Ryan. Film yang diproduserinya antara lain Transformers dan Transformers: Revenge of The Fallen yang sukses berat. Ada pula film terbarunya yang dirilis tahun 2011, The Adventures of Tintin: Secret of The Unicorn.

4.) Tim Burton


Tim Burton terkenal dengan gayanya yang nyentrik dan rambut keriting. Ini juga tampak dari filmnya yang nyentrik dan gelap. Burton mulai mendunia sejak membuat film Batman tahun 1989yan ketika itu masih kategori film berbiaya besar (big butget movie). Kemudian dia membuat film eksentrik tapi laku yaitu Edward Scissorhands. Kemudian membuat sekuel Batman, yaitu Batman Returns. Film ini dianggap film Batman terbaik yang pernah dibuat. Film terkenal lain yang dibuat Tim Burton adalah Mars Attack! (1996), Planet of The Apes (2001) dan Charlie and The Chocolate Factory (2005). Film teraru Tim Burton adalah Alice in Wonderland.

5.) James Cameron


James Cameron berasal dari Kanada dan sudah membuat fil sukses sejak 1980-an. Tahun 1980-an dia membuat Terminator yang disusul dengan Terminator 2: Judgement Day. Keduanya sukses. Tapi film yang benar-benar melambungkan namanya adalah Titanic tahun 1997. Film ini berada di urutan pertama sebagai film paling laris selama lebih dari 10 tahun. Hebatnya lagi, rekor film terlaris Titanic baru-baru ini dipecahkan oleh film Avatar yang juga dibuat oleh James Cameron. Avatar meraih keuntungan 2,8 milyar dollar, sedangkan Titanic 1,8 milyar dollar. Cameron dulu sering kerja sama dengan aktor Arnold Schwarzenegger di film The Terminator, Last Action Hero, dan True Lies. Dia juga ikutan menulis cerita di film Rambo: First Blood Part II yang mengangkat nama Sylvester Stallone.

6.) Wachowski Brothers


Seperti namanya, Wachowski terdiri dari Laurence “Lary” Wachowski dan Andrew Paul “Andy” Wachowsky. Mereka berasal dari keluarga Amerika berdarah Polandia. Sejak masih balita, keakraan dan kerjasama dua bersaudara ini udah kelihatan. Mereka menyukai komik dan sejak remaja ingin membuat film yang diangkat dari komik. Wachowski Brothers mulai membuat film sejak pertengahan tahun 1990-an. Nama mereka mulai terkenal ketika membuat trilogi The Matrix yang diawali The Matrix (1999), The Matrix Reloaded, dan  The Matrix Revolutions (2003). Di film ini mereka jadi penulis, sutradara, dan produser sekaligus. Setelah itu mereka membuat film V for Vendetta (2006) dan Speed Racer (2008). Film terbaru Wachowski Brothers adalah Ninja Assassin.


(From: XY Kids! Edisi 18/VII/08-21 April 2010)

Senin, 18 Juni 2012

TOP 10 FILM SUKSES DENGAN SPECIAL EFFECT

Superman enggak terbang?! Massa sih?

                Hai, kawan! Kali ini Magazines mau share tentang film yang sukses karena special effect-nya. Udah pernah denger dan tau apa itu special effect, kan? Bagi kawan-kawan yang belum tau silahkan dicek post sebelumnya, ya.. Biasanya untuk menghasilkan adegan yang enggak mungkin dilakukan, teknologi special effect sangat penting lho. Berikut adalah film sukses yang pakai special effect versi Magazine. Apa aja sih? Ini dia infonya!

1.) Star Wars (1997): Motion control photography

Pertempuran luar angkasa pada masa itu atau bahkan hingga kini hanya khayalan, bukan? Namun lewat film Star Wars Episode IV: A New Hope garapan George Lucas kita jadi penasaran dan tentu saja terhibur. Ini semua kerjaanya si special effect, lho! Sebagai sutradara, George Lucas menciptakan peperangan di luar angkasa melalui motion control photography, yang kemudian digarap lebih detail di komputer. Konon, teknologi ini menjadi sumber inspirasi pembuatan film berikutnya yang mengandalkan visual efect. Film berbiaya 11 juta dollar itu sukses hingga menciptakan penggemar fanatik Star Wars.
2.) Terminator 2: Judgment Day (1991): Make-up effect => morphing

Film Terminator 2: Judgment Day, juga patut diacungin jempol, kawan! Untuk urusan special effect, James Cameron (yang mengarang film ini) memang berambisi membuat sesuatu yang lebih hebat dibanding film sebelumnya, The Terminator (1984). Saat itu penonton dibuat kagum dengan visual effect-nya, ketika adegan wajah robot Terminator terbelah dua: terkelupas antara wajah bentuk robot dan manusia. Bahkan melebur ke berbagai bentuk lain. Terlihat begitu nyata. Teknik make-up effect saat itu masih baru, disebut morphing. Film berbiaya 100 juta dollar ini berkisah tentang robot Terminator yang muncul untuk melindungi John Connor dari buruan robot T1000. Film ini berhasil meraup untung sekitar 500 juta dollar.
3.) Superman: The Movie (1978): Blue screen

Manusia bisa terbang? Superman tuh yang bisa! Pada masa itu, kisah super hero dari DC Comics itu membuat orang berbondong-bondong ke bioskop. Perkembangan teknologi film saat itu belum secanggih sekarang. Tapi sutradara Richard Donner enggak hilang akal untuk bikin Superman beraksi lebih dahsyat: bisa melesat cepat dan terbang. Special effect yang digunakan masih sederhana, diantaranya menggunakan bluescreen yang bikin Superman terbang. Padahal aslinya aktor Superman nggak bisa terbang, lho! Tapi penonton cukup puas menyaksikan film yang menghabiskan sekitar 55 juta dollar itu.
4.) Jurassic Park (1993): Teknologi animatroik 



Menampilkan dinosaurus dalam film? Enggak mungkin! Tapi Steven Spielberg bisa! Dalam film Jurassic Park yang dirilis tahun 1993, sutradara serba bisa itu menampilkan hewan yang sudah punah dan membuat banyak orang penasaran ingin menontonnya. Tentu saja dinosaurus yang ‘berakting’ di film itu nggak beneran, melainkan rekayasa teknologi film yang dinamakan animatronic. Spielberg membuat robot dinosaurus yang dikendalikan oleh kru untuk berakting. Lalu diperhalus dengan tampilan komputer. Saat itu, teknologi animatronik yang membuat donosaurus hidup di film Jurassic Park memang cukup menghebohkan. Gimana enggak? Habis.. hasilnya seperti hewan sungguhan sih! Film berbiaya 63 juta dollar itu sendiri bercerita tentang taman dinosaurus buatan di Isla Nublar dan menbuat hewan berbahaya itu berkeliaran di pulau.
5.) Toy Story (1995): Computer Generated Imagery (CGI)

Siapa sih yang nggak kenal Toy Story? Yup! Film ini memang sangat terkenal di berbagai kalangan saat ini, dan menjadi salah satu favorite Magazines. Kehebatan teknologi special effect yang menggunakan Computer Generated Imagery alias CGI dibuktikan pertama kali oleh film keluaran pixar: Toy Story. Film yang dirilis tahun 1995 ini saat itu memang mengandalkan CGI agar bisa menampilkan gambar animasi yang berasal dari tangan para animator menjadi lebih hidup. Nah, dengan bekal teknologi tersebut, anak-anak seusia kita, para orangtua dan kakak-kakak kita jadi makin senang nonton film tersebut. Film yang berbiaya 30 juta dollar itu mengisahkan tentang Woody, mainan kayu milik Andy yang merasa resah dengan kedatangan mainan baru Buzz Lightyear. Woody dan teman-temannya cemburu dan khawatir mereka akan diabaikan oleh Andy. Terjadilah petualangan seru para mainan hidup itu untuk menarik perhatian tuannya. Selain menarik, cerita dan tampilannya membuat orang kagum, lho, pada masa itu.
6.) Forrest Gump (1994): Manipulasi

Ini film lama yang sudah beberapa kali diputar ulang. Walaupun saat ini Forres Gump kalah tenar sama film lain dan enggak banyak yang tahu, tapi pada jamannya, film drama yang diperankan oleh Tom Hanks ini cukup memikat penonton, lho! Bukan Cuma karena jalan ceritanya yang menarik, tapi juga menggunakan special effect. Misalnya ketika Forres Gump bersalaman dan bertemu Presiden John F. Kennedy yang udah meninggal. Kok bisa?? Sesungguhnya itu menggunakan tekhnik kamera, kawan. Juga ketika sosok Letnan Dan Taylor yang dalam film ini tampil tanpa kaki, padahal sesungguhnya itu hanya manipulasi menggunakan special effect. Meskipun saat ini efek seperti itu dianggap biasa, namun film berbiaya 55 juta dollar ini bisa menarik banyak penonton. Kisahnya tentang sosok Forest Gump, cowok yang kepintarannya dibawah rata-rata bertualang menemui sejumlah orang penting dan melewati berbagai peristiwa yang menyentuh.
7.) Titanic (1997): Replika kapal

Salah satu special effect film yang menarik buat diintip bisa kita lihat dalam film Titanic. Film yang disutradarai oleh James Cameron ini dianggap sukses, salah satunya karena berhasil menerapkan special effect dengan miniatur kapal mirip versi aslinya ke dalam film. Padahal bukan pekerjaan mudah, lho! Apalagi kapal sebenarnya memang ada, sehingga kru harus mendesain kapal buatan sesuai aslinya. Meskipun kapal buatan, tapi ketegangan yang muncul dalam film ini tetap terasa, kawan. Ditambah lagi ceritanya memang menyentuh, yaitu mengenai kapal pesiar mewah yang tenggelam di perairan Atlantik. Dalam perjalanannya itu, banyak kisah menyentuh yang membuat penonton terharu. Film berbiaya 100 juta dollar ini sukses berat dan sempat memimpin box office bertahun-tahun sebelum akhirnya dilengserkan oleh Avatar, karya sutradara yang sama.
8.) The Matrix (1999): Bullet time

Satu lagi film yang menggunakan special effect keren adalah The Matrix. Film karya Wachowski Brothers ini bikin kagum banyak orang, bahkan menjadi inspirasi tontonan lainnya berkat teknologi bullet-time dalam banyak adegan di film itu. Asal tau aja nih, kawan. Gerakan aktor atau kecepatan peluru yang dilontarkan senapan musuh dalam film itu jadi sangat lambat. Tujuannya agar penonton bisa mendapatkan gambaran detail adegan itu. Hasilnya mengagumkan. Film ini bercerita tentang petualangan di dunia virtual penuh dengan aksi, dimana dunia akan dikuasai mesin. Film yang menelan biaya sekitar 63 juta dollar ini dibintangi Keanu Reeves.
9.) The Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring (2001): Make up CGI

Film trilogi The Lord of The Rings dimulai dari The Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring. Film yang disutradarai Peter Jackson ini diadaptasi dari sebuah novel fantasi. Dalam film yang biayanya mencapai 285 juta dollar ini dikenal dengan karakter-karakter unik yang berdampingan dengan karakter manusia. Untuk menampilkan sosok itu, Peter Jackson membuat special effect menggunakan CGI dengan menciptakan karakter yang dibuat dari komputer. Pada masa itu, teknologi ini juga cukup diperbincangkan. Film ini berkisah tentang cincin yang memiliki kekuatan bagi pemiliknya dan diperebutkan banyak pihak. Selain kisahnya menarik, juga banyak karakter unik yang muncul. Enggak usah heran jika dua film berikutnya masih banyak ditonton orang juga, yaitu: The Two Towers (2002), dan The Return of The King (2003).
10.) Avatar (2009): CGI 3D

Banyak yang berdecak kagum usai nonton Avatar, apalagi dalam format 3D. Soalnya kita dibuat seperti berada di dunia yang sama dengan karakter di film tersebut. Kehebatan film karya James Cameron ini memang dibuat dengan teknologi CGI 3D paling baru. Setiap adegan dibikin detail, dengan menyatukan gerakan aktor sesungguhnya di studio dan aktor rekaan yang dibuat dan ‘berakting’ di dalam komputer. Hasilnya? Ya, karakter ciptaan sedang beraksi di dunia yang juga hasil ciptaan komputer CGI. Seperti kita tahu, film ini berkisah tentang sekelompok manusia yang ingin menguasai sumber energi baru di planet Pandora. Masalahnya, mereka harus berhadapan dengan bangsa Na’vi yang cinta damai. Pertempuran pun nggak bisa dihindarkan, komunitas Na’vi dan planetnya yang dipenuhi dengan flora fauna yang unik dan indah jadi berantakan. Untuk menggambarkan suasana itu, James Cameron merekayasa sendiri kamera untuk pengambilan gambar. Terutama makhluk bangsa Na’vi dan Planet Pandora yang menggunakan grafis 3D. Makanya, wajar saja jika film yang menelan biaya 310 juta dollar ini ditampilkan dalam format RealD 3D, Dolby 3D, XpanD 3D, dan Imax 3D. Film ini melesat ke peringkat pertama sebagai film yang memiliki pendapatan terbaik sepanjang masa senilai 2,6 milyar dollar. Tentu saja menggeser Titanic (1997) yang meraup 1,8 dollar. Kerrennn!!

So, menarik nggak info kali ini? Well, kapan ya, Indonesia bisa bikin film bagus dengan special effect seperti itu?


(From: XY Kids! Edisi 18/VII/08-21 April 2010)

Sabtu, 16 Juni 2012

JENIS-JENIS SPECIAL EFFECT DI FILM


Bikin film jadi seru? Pastinya...
                Film sukses bukan hanya karena akting aktor yang bagus, kawan. Film juga sukses dengan bantuan komputer, make up, kamera, dan jangan lupa soal special effect-nya. Berkat special effect kita bisa menyaksikan banyak hal yang tidak terbayangkan sebelumnya. Apa aja sih teknologi special effect yang ada? Ini dia infonya!

1.) Virtual Cinematography
Virtual Cinematography adalah efek khusus dalam film yang dibuat dengan komputer grafis. Bisa juga memotret obyek asli untuk dibuat obyek 3D digital sebagai kreasi virtual cinematography.
Cara kerjanya:
Hasil kreasi virtual 3 dimensi dimasukkan ke dalam mesin 3D bersama adegan yang diinginkan. Lalu kreasi virtual 3D ditambahkan ke adegan tadi. Bisa juga adegan yang sudah ditambahi kreasi virtual 3D tadi, difoto ulang untuk mendapatkan adegan dari sudut yang berbada.

2.) Digital Compositing
Merupakan cara penggabungan beberapa gambar menjadi satu. Bisa sama-sama berupa adegan atau adegan yang disatukan dengan efek khusus. Contoh penggabungan adegan misalnya pada film Forrest Gump dimana Forrest Gump berbicara dengan Presiden Nixon.
Cara kerjanya:
Menggunakan software khusus yang dapat memisah-misahkan adegan seperti lapisan demi lapisan lalu menumpuknya menjadi satu.

3.) Stop-Motion
Efek khusus yang memanipulasi benda menjadi terlihat bergerak dengan sendirinya. Misalnya di film Wallace And Gromit, karakter yang terdiri dari patung clay bisa bergerak dengan sendirinya.
Cara kerjanya:
Benda yang akan dibuat bergerak sebenarnya dibuat bergerak sedikit demi sedikit. Nah, gerakan demi gerakan kecil tadi difoto dengan seksama pada sudut yang sama. Lalu keseluruhan foto tadi diputar secara sekuen sehingga benda-benda tadi terlihat bergerak. Secara prinsip, tekhnik ini mirip animasi, kok. Benda yang digunakan untuk obyek bisa bermacam-macam tapi biasanya menggunakan clay sehingga sering juga disebut claymation alias clay animation.

4.) Prosthetic Make Up
Efek khusus pada film dengan menggunakan teknik-teknik make up sehingga didapatkan tampilan yang diinginkan pada aktor. Misalnya make up tokoh Mystique film X-Men.
Cara kerjanya:
Dibuat cetakan khusus dari bahan gypsum untuk wajah atau bagian tubuh yang diinginkan. Cetakan akan diisi silikon yang akan mengeras dan ditempelkan ke wajah atau bagian tubuh tertentu. Supaya lebih realistis, setelah ditempelkan di tubuh, nanti bahan silikon ini akan diwarnai lagi berbarengan dengan make up si aktor.

5.) Computer Generated Imagery
Computer Generated Imagery adalah efek khusus yang menggunakan perangkat lunak komputer 100% untuk menghasilkan gambar seperti benda asli. Misalnya pada film Toy Story, keseluruhan karakter dan setting dibuat dengan perangkat lunak komputer. Dengan CGI ini, pembuat film leluasa membuat setting apapun, misalnya setting pada film Lord of The Ring. Juga bisa mengcopy atau memperbanyak gambar obyek. Misalnya film 300, terlihat seperti film super kolosal yang melibatkan ratusan orang. Padahal orang yang terlibat enggak begitu banyak dan hanya di-copy berulang-ulang.


Cara kerjanya:
Dibuat dulu model obyek dengan clay yang akan dibuat dengan perangkat lunak komputer. Nantinya patung clay ini akan dianalisa komputer. Supaya gambar dapat bergerak, komputer animasi 3D menggabungkan model dari obyek dan gerakan yang sudah diprogram.

6.) Blue Screen/Green Screen
Aktor beraksi dengan menggunakan latar belakang biru atau hijau. Warna biru atau hijau dapat diganti dengan latar belakang lain, misalnya langit sehingga terkesan seperti terbang.


Cara kerjanya:
Sang aktor beraksi di depan kamera seperti gerakan yang diinginkan. Tapi ia berdiri di latar belakang berwarna biru atau hijau. Latar belakang warna biru dihilangkan untuk “ditempel” dengan adegan main, misalnya awan atau pemandangan tertentu. Si aktor jadi tampak terbang.

7.) Animatronics
Efek khusus yang menggunakan robot atau boneka yang digerakan secara elektronik atau robotic. Keunggulannya, lebih alami ketimbang CGI karena merupakan benda nyata.
Cara kerjanya:
Obyek yang diinginkan dibuat dengan teknologi animatronic. Misalnya dinosaurus atau monster. Nah, obyek ini biasanya berkulit silikon atau lateks yang diwarnai sehingga sangat mirip aslinya. Agar terlihat alamiah, dipakai teknologi robotik agar gerakannya mirip aslinya.

8.) Camera Slow/Camera Freeze
Efek khusus yang menimbulkan efek seperti kita bisa memutari sang aktor pada adegan tertentu. Misalnya pada film The Matrix.
Cara kerjanya:
Aktor berdiri di tenggah dan dalam posisi diam. Kamera disiapkan dalam jumlah banyak dan mengelilingi sang aktor. Saat “action!”, kamera secara bersamaan atau bergantian merekam. Gambar ini disatukan di komputer sehingga minimbulkan efek seperti kita mengelilingi si aktor.


                Gimana? Ada yang tertarik jadi sutradara dan menerapkan special effect diatas? Atau mau menciptakan special effect terkini? Kalau ada, itu cita-cita bagus, kawan. Magazines akan senang hati mendukung kawan-kawan. Kita sebagai penerus bangsa Indonesia jangan mau kalah sama orang luar negeri yang udah bisa bikin film hebat menggunakan special effect. Asal mau berusaha kita juga bisa, kok. :)



(From: XY Kids! Edisi 18/VII/08-21 April 2010)