Nonton film 3D emang seru,
tapi harus diwaspadai. Kenapa?
Kawan-kawan pasti seneng kalo nonton film dalam
format 3D alias tiga dimensi? Selain kualitas gambarnya lebih bagus, film 3D
membuat kita seperti terlibat dalam film. Seolah-olah adegan film berada persis
di depan kita! Wah, keren, kan? Makanya, enggak usah heran kalau film-film
bagus banyak yang dibikin format 3D. Tapi, apa sih plus-minus film tersebut?
Ini dia infonya!
Plus
Film
yang ditampilkan dalam format 3D memang tampil lebih seru dan atraktif,
sehingga lebih menyenangkan. Terutama untuk film-film yang penuh aksi dan
banyak adegan pemandangannya. Di Indonesia, format ini salah satu tujuannya
untuk mengurangi aksi pembajakan film tersebut. Soalnya film dengan format 3D
memang susah dibajak, kawan.
Minus
Nah,
meski menyenagkan, ada juga pengaruh minusnya, nih. Pertama, film format 3D
yang menggunakan subtitle bahasa
Indonesia sangat langka. Maklum, karena pengerjaan film ini dilakukan langsung
di studio asalnya. Minus berikutnya, penggunaan kacamata 3D juga dianggap
enggak sehat, lho! Jika nonton film 3D terlalu sering, bisa membuat mata jadi
kabur. Karena saat kita nonton, pada jarak dekat mata kita dipaksa untuk fokus
dan bertemu secara bersamaan, sedangkan pada jarak jauh mata kita dipaksa untuk
berpisah bersamaan. Sehingga bisa bikin mata kita jadi pusing juga, kawan. Efek
ini dinamakan Konflik Akomodasi Vergence. Selain itu, kacamata 3D yang biasanya
di pakai di bioskop sudah dipakai oleh banyak orang secara bergantian. Sehingga
dikhawatirkan bakteri dari orang lain mengenai kita. Nah, lho!
Tips
Jadi
untuk menghindari pengaruh negatif pada penggunaan kacamata 3D, kita kudu bisa
mengontrol diri. Misalnya jangan terlalu sering nonton film 3D dalam waktu berdekatan,
paling tidak kasih waktu mata kita untuk beristirahat dengan baik. Kemudian,
jangan ragu-ragu membawa lotion anti-bakteri untuk membersihkan kacamata
tersebut sebelum dipakai. Sehingga kita bisa nonton film seru 3D dengan nyaman
dan sehat, kan?
Wah,
kok lebih banyak minus-nya dari pada plus-nya, sih? Sepertinya kawan-kawan harus
lebih memperhatikan dampak-dampaknya, nih. Semoga tips diatas bisa sedikit
membantu kawan-kawan mengatasi dampak yang ditimbulkan dari menonton film
berbasis 3D, ya!
(From: XY Kids! Edisi 18/VII/08-21 April 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar